Salah satunya jenis tanaman kayu yang dipilih adalah Jabon atau dalan bahasa Latin dinamakan Anthochephalus Cadamba. Perusahaan yang saat ini mengembangkan tanaman ini adalah CV Bumi Hijau Malang, Jl. Mayor Damar Turen Malang.
Dari hasil riset yang dilakukan beberapa ahli, tanaman jenis ini memiliki banyak keunggulan, baik dalam hal pertumbuhan maupun pasca panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman kayu Jabon salah satu jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ketinggian 0 – 1000 M dpl.
Saat ini jabon menjadi andalan industri perkayuan termasuk kayu lapis karena jabon memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan tanaman kayu lainnya termasuk Sengon / Albasia. Dari hasil uji coba yang dilakukan, tanaman kayu Jabon memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
- Diameter cabang dapat tumbuh sekitar 10 cm pertahun
- Masa produksi Jabon sangat singkat hanya 4 – 5 tahun .
- Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus
- Tidak memerlukan pemangkasan, karena pada masa petumbuhan cabang akan rontok sendiri (self pruning)
Bicara kualitas, menurut Direktur CV Bumi Hijau Malang, Kuncariadi menyatakan, kayu Jabon merupakan tanaman kayu keras yang dapat tumbuh sangat cepat. Bahkan, lingkaran batang pada usia 6 tahun bisa mencapai diatas 40 – 50 cm, batangnya bebas cabang sampai 60 % dan warna kayu kuning sampai keputih-putihan.
PENANAMAN dan PERAWATAN
Menurut Kuncariadi, tanaman Jabon merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang biak, tanaman ini juga tidak memerlukan banyak perlakuan khusus. “Dalam budidayanya dapat dilakukan dengan sistem tumpang sari dengan beberapa tanaman, terutama tanaman yang menunjang kesuburan pohon Jabon,” terang Direktur CV Bumi Hijau Malang ini.
Ia juga mengungkapkan, untuk investasi dapat dilakukan pada tanah yang subur dan drainase yang baik, kemudian untuk jarak tanam yang ideal yakni 3 x 2 M atau 5 x 5 M dengan lubang tanam 30 x 30 x 30 cm atau 40 x 40 x 40 cm. Untuk penanaman dapat dilakukan dnegan pencampuran tanah kompos 0-5 kg dicampurkan dengan tanah galian lubang tanam, kemudian digunakan untuk menimbun lubang setelah penanaman dilakukan. Sementara untuk penanaman yang ideal adalah pada musim hujan yakni pada bulan Desember-Januari.
PETANI JABON ASAL MALANG
Dengan mengusung motto “Kita Jadikan Bumi Ini Ijo Royo-Royo”, CV Bumi Hijau Malang pun mengepakkan sayapnya untuk menjadikan tanaman Jabon lebih dikenal. Dan hasilnya, kini tanaman ini jadi alternatif pilihan untuk investasi tanaman kayu.
“Kami sengaja memberi nama Jabon asal Malang, karena biji yang kami ambil asli dari hutan lindung yang letaknya di wilayah Malang Jawa Timur, yang diperkirakan umurnya sudah ratusan tahun dengan tinggi lebih dari 45 m dengan lingkar 380 cm dan diameter 125 cm,” jelas Direktur CV Bumi Hijau, Kuncariadi pada pastinews.com.
Perjuangan Kuncariadi dalam melakukan riset tanaman Jabon yang dilakukan selama 3 tahun lebih mulai dari pembibitan awal sampai dengan masa pertumbuhan diatas 25 cm. Pembibitan pertama kali dilakukan di hutan lindung dengan indukan yang berkwalitas super, dilakukan sendiri dan jarang orang dapat melakukan tanpa bimbingannya. Hingga kini, karyawan binaan Kuncariadi sangat banyak, dan tersebar hampir di seluruh Kabupaten Malang dan sekitarnya.
Melalui CV Bumi Hijau, Kuncariadi berharap dapat mengangkat nilai ekonomi yang sangat tinggi dalam penanaman kayu Jabon. “Budidaya kayu Jabon akan memberikan keuntungan yang sangat menggiurkan, apabila kita lakukan dengan sungguh-sungguh dan kita rawat juga dengan sungguh-sungguh,” tuturnya.
Untuk pemesanan bibit Jabon Hartono Hp. 0823-78000858
Dapatkan harga lebih murah dengan pemesanan secara INDEN 2.5 bulan min 10 ribu bibit.
No comments:
Post a Comment