Karakter Tanaman
Tanaman kayu keras yang dapat tumbuh sangat cepat.Lingkar batang pada usia 6 (enam) tahun bisa mencapai di atas 40-50 cm.
Jabon cepat tumbuh pada umur 4—6 tahun dan Mencapai usia optimal panen pada usia 10-15 tahun.
Usia 5-6 th sudah dapat dipanen. Pertumbuhan diameter pohon antara 5-10 cm/tahun
Karakteristik Kayu
Karena warna kayunya kuning terang sampai putih, sangat mungkin untuk dimanfaatkan oleh industri kayu.Kerapatan kayu (density) 290-560 Kg/M3 pada kadar air 15%,
Tekstur kayu bagus.
Berserat lurus,kurang mengkilat (redup) dan tidak berbau.
Mata kayu sedikit karena Percabangan kurang.
Kayu Jabon gampang dikerjakan baik dengan alat tradisonal maupun mesin.
mudah dikeringkan, mudah dipotong dan diketam, mudah dipaku, dibor dan dilem.
Menghasilkan permukaan kayu yang halus.
Penyusutan kayu rendah, Penyusutan radial 0,8% dan penyusutan tangensial 2,1%,
Kelenturan modulus (Modulus Elasticity) berkisar 7,700—9,300 N/mm2
Daerah Penyebaran
Seluruh Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, Kali¬mantan Selatan, Kalimantan Timur, seluruh Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Irian Jaya.Habitus
Tinggi pohan dapat mencapai 45 m dengan pan¬jang batang bebas cabang 30 m, diameter sampai 160 Cm. Batang lurus dan silindris, bertajuk tinggi dengan cabang mendatar, berbanir sampai ketinggi¬an 1,50 m, kulit luar berwarna kelabu-coklat sam¬pai coklat, sedikit beralur dangkal.SIFAT-SIFAT KAYU JABON
Sifat FisikCiri Umum:
Warna Kayu teras berwarna putih semu-semu kuning muda, lambatlaun menjadi kuning semu-semu gading, kayu gubal tidak dapat dibedakan dari kayu teras.
Tekstur kayu agak halus sampai agak kasar.
Arah serat lurus, kadang-kadang ag8k berpadu.
Permukaan kayu licin atau agak licin.
Permukaan kayu jelas mengkilap atau agak mengkilap.
Pori bergabung 2-3 dalam arah radial, jarang so¬liter, diameter 130-220 µ, frekuensi 2-5 per mm2.
Parenkim agak jarang, dapat dilihat di bawah loupe 10x seperti garis-garis pendek yang ter¬sebar, seringkali 2-3 garis bersambungan dalam arah tangensial di antara iari-jari dan bersing¬gungan dengan pori, atau membentuk garis-garis panjang yang halus dan merupakan jaringan se¬perti jala dengan jari-jari
Jari-jari uniseriat, tinggi 580 µ, lebar 44 µ, fre¬kuensi 2-3 per mm.
Panjang serat 1.979 µ dengan diameter 54 µ, tebal dinding 3,2 µ dan diameter lumen 47,6 µ
PENGOLAHAN
Keawetan
Kayu jabon dimasukkan ke dalam kelas awet V, demikian juga berdasarkan percobaan kuburan jenis kayu ini termasuk kelas awet V. Daya ta¬hannya terhadap rayap kayu kering termasuk ke¬las II. sedangkan daya tahannya terhadap jamur pelapuk kayu termasuk kelas IV-V
Pengeringan
Kayu jabon termasuk mudah dikeringkan dengan sedikit cacat berupa pecah dan retak ujung serta sedikit mencekung. di samping itu karena mudah diserang jamur biru, maka kayu jabon perlu dike¬ringkan secara cepat di udara terbuka
Pengeringan alami
Pengeringan papan tebal 2,5 cm dari kadar air 82% sampai kadar air 14% memerlukan waktu 38 hari.
Pengeringan dalam dapur pengering
Bagan pengeringan yang dianjurkan adalah suhu 57-76,5ºC dengan kelembaban nisbi 70-30%.
Pengerjaan
Kayu jabon dilaporkan mudah digergaji. Hasil pe¬ngujian sifat pemesinan menunjukkan bahwa kayu jabon dapat dibentuk, dibuat lubang persegi dan diamplas dengan hasil baik, sedangkan penyerutan, pemboran dan pembubutan hanya memberi hasil sedang saja.
Tempat Tumbuh
Jabon umumnya tumbuh pada tanah alluvial lem¬bab di pinggir sungai dan di daerah peralihan an-tara tanah rawa dan tanah kering yang kadang-kadang digenangi air. Selain itu dapat juga tum-buh dengan baik pada tanah liat, tanah lempungpodsolik coklat, tanah tuf halus atau tanah lempung berbatu yang tidak sarang. Jenis ini memerlukan iklim basah hingga kemarau kering di dalam hutan gugur daun dengan tipe curah hu-jan A dan D, mulai dari dataran rendah sampai ke¬tinggian 1.000 m dari permukaan laut
Permudaan
Permudaan alam banyak sekali terdapat terutama pada tempat-tempat terbuka seperti pada bekas tebangan, bekas jalan sarad atau bekas perladangan. Jabon termasuk jenis pionir yang dapat membentuk kelompok hutan alam murni pada tempat yang bebas persaingan cahava. Permudaan buatan banyak dilakukan di Jawa Timur. Biji disemaikan lebih dahulu di dalam bak kecambah, kemudian setelah tumbuh dan men¬capai tinggi 3 cm dipindahkan ke bedeng pe¬nyapihan atau ke dalam bumbung. Setelah men¬capai tinggi 20-30 cm ditanam di lapangan pada permulasn musim hujan. Penanaman dapat pula dilakukan dengan cabutan atau stump. Jarak ta¬nam 3 m x 2 m. Pertumbuhan jabon termasuk cepat, sehingga pada umur 3 tahun harus di¬lakukan penjarangan pertama dan pada umur 25 tahun sudah dapat menghasilkan kayu per¬tukangan
Buah
Pohon jabon berbuah setiap tahun pada bulan Juni-Agustus. Buahnya merupakan buah maje¬muk berbentuk bulat dan lunak, mengandung biji yang sangat kecil. Jumlah biji kering udara 18¬26 juta butir per kg. Jumlah buah 33 butir per kg atau 320 butir per kaleng minyak tanah. Buah yang berukuran sedang dapat menghasilkan se¬kitar 8.300 pohon. Biji yang telah dikeringkan dan disimpan pada tempat yang tertutup rapat dalam ruangan yang sejuk dapat tahan selama satu tahun.Kegunaan
1. Kayu Jabon digunakan untuk korek api, Slet (pinsil), sumpit sebab kayu jabon ringan, serat lebih halus sehingga mudah pengejaan sewaktu di olah menggunakan mesinatu sewaktu masuk kemesin pengolahan.2. Sebagai Peti pembungkus atau peti kemas selain mempunyai keteguhan gesek, keteguhan pukul dan cukup ringan bisanya di guanakan sebagai paking box sebelum barang yang di kemas di muat atau dimasukkan kedalam container sewaktu pengiriman barang sebelum di kirim terlebih dahulu di sterilkan (Fumigation) dan kayu jabon tahan terhadap serangan jamur perusak.
3. Kayu Jabon juga sebagai bahan kerajinan tangan berupa hiasan atau mainan di karena menpunyai sifat kayu yang lunak serat lebih halus sehingga mudah dalam pengerjaaanya.
4. Kayu Jabon juga dapatdi gunakan sebagai bahan baku kerta (pulp) dikarenakan mempunyaisifat kimiayaitu memilikikandunga selulosa cukup tinggi ± 52.4% dan panjang serat 1.979.
5. Kayu Jabon dapat di guanan sebagai kontruk darurat ringan yang bersifat sementara dan jangka waktu pendek mengingat kayu jabon termasuk kelas awet IV-V yang tidak terlalu lama apalagi bila di luar out door. Tapi kayu abon tidak cocok untuk kontruksi bangunan permanen.
6. Kayu jabon sebagai veneer atau bahan baku kayu lapis (plywood) karena memiliki serat yang harus, berat kayu tergolong ringan, pada umumya bentuk batang silindris sehinnga tidak bayak bahan yang terbuang sewaktu masuk mesin rotary (pengupasan). Dan memunyai tingkat keuletan sehigga veneer yang di hasil kan tidak mudah robek atau patah mengingat panjang serat cukup tinggi. Untuk sekarang ini banyak di gunakan seperti yang di gunakan pada salah sayu perusahaan plywood di kab Cirebon jawa barat.
7. Untuk pengembangan dan pembudidayaan jenis kayu jabon untuk sekarang ini banyak di lakukan oleh perusaahan atau industry primer/penggergajian dan industry plywood pada lahan kritis atau yang terbuka mengingat jenis ini mudah tumbuh pada lahan terbuka yang cukup mendapat cahaya matahari. Seperti yang dilakukan PT. Serayu Makmur Kayunindo di kab Cirebon.
Daftar pustaka :
1. Atlas Kayu jilid 1 dan II (Pusat penelitian dan pengembangan bogor)
2. Laporan perjalanas dinas BP2HP VII di PT. Serayu makmur Kayunindo.
3. Seminar Peluang bisnis Jabon (http://tgcfahutanipb.wordpress.com)
4. Badan Litbang Kehutanan (http://www.forda-mof.org)
Info Bibit Jabon Palembang Hub. Hartono 0823-78000858 pin 2A6F3EA2
No comments:
Post a Comment